Jam Operasional : Senin s/d Sabtu 07:00 - 14:00
Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting menurut WHO Child Growth Standard didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD .
Kejadian stunting disebabkan oleh empat faktor utama, yaitu faktor maternal dan lingkungan, faktor tidak ada kuatnya complementary feeding, faktor hambatan dalam pemberian ASI, dan faktor infeksi. Salah satu poin yang berkontribusi dalam faktor tidak ada kuatnya complementary feeding adalah kurangnya keragaman makanan khususnya pangan yang bersumber dari pangan hewani.
Sebagai daerah yang memiliki kekayaan sumber daya pangan hewani berupa ikan yang sangat melimpah, namum demikian, ikan yang di konsumsi belum mengetahui kandungan gizi yang di dapatkan. Ikan memiliki peran penting sebagai sumber energi, protein dan variasi nutrien esensial yang menyumbang sekitar 20% dari total protein hewani.
Protein hewani yang bagus yaitu tidak adanya kandungan logam berbahaya seperti Pb dan Cd, logam berat pada umunya mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi organisme hidup, walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil (Purba dkk, 2014). Sebagai daerah yang mengalami pesatnya perkembangan industri dan pertanian telah mengakibatkan peningkatan pencemaran sungai dan danau dengan logam berat yang telah diidentifikasi sebagai bahaya lingkungan yang signifikan untuk ikan dan manusia. Akibat pencemaran logam berat adalah menyebabkan penurunan tingkat kesehatan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan.
selengkapnya bisa mengunduh artikelnya disini